Jember (beritajatim.com) - PSSI Jember akan mulai memutar roda kompetisi sepakbola internal pada Februari hingga Juni 2012. Langkah pertama yang dilakukan adalah verifikasi klub anggota.
Verifikasi ini dilakukan terhadap 54 klub anggota. "Kami memverifikasi semua aspek, mulai dari pemain, pengurus, manajemen, dan kesiapan mereka ikut dalam kompetisi," kata Sekretaris Umum Pengurus PSSI Cabang Jember, Sirajuddin.
Verifikasi ini penting, karena tak tertutup kemungkinan ada klub anggota yang sudah mati suri atau tak aktif. Maklumlah, kompetisi terakhir digelar lima tahun silam. "Desember-Januari ini proses verifikasi, baik klub lama maupun baru," kata pria yang pernah memanajeri Persid Jember ini.
Jika mengacu kompetisi terakhir, ada tiga divisi di kompetisi internal. yakni Divisi Utama (12 klub), Divisi I (20 klub), dan Divisi II (24 klub). Klub yang tidak lolos verifikasi akan didegradasi ke divisi terbawah.
"Kami yakin banyak klub yang tak aktif. Tapi teman-teman bisa memahami kondisi ini. Kami akan buka pendaftaran untuk klub baru di Divisi II. Soal biaya pendaftaran, perlu kita bicarakan," kata Sirajuddin.
Tidak adakah subsidi untuk klub? "Kami belum bisa memberi subsidi. Kami lihat dulu kondisi riil. Mas Popo (Ketua PSSI Jember Diponegoro) juga tak pernah berkampanye akan memberi subsidi," kata Sirajuddin. Ke depan, dirasa perlu ada merger antarklub bagi klub yang tak aktif.
Rencananya, untuk divisi utama, PSSI akan menggunakan stadion Notohadinegoro. Sementara untuk dua divisi lain akan digunakan sistem wilayah, karena lebih hemat dan murah. Final antarwilayah bisa digelar di Notohadinegoro. Sirajuddin berencana menerapkan sistim pembatasan usia pemain, karena kompetisi itu bersifat pembinaan
Verifikasi ini dilakukan terhadap 54 klub anggota. "Kami memverifikasi semua aspek, mulai dari pemain, pengurus, manajemen, dan kesiapan mereka ikut dalam kompetisi," kata Sekretaris Umum Pengurus PSSI Cabang Jember, Sirajuddin.
Verifikasi ini penting, karena tak tertutup kemungkinan ada klub anggota yang sudah mati suri atau tak aktif. Maklumlah, kompetisi terakhir digelar lima tahun silam. "Desember-Januari ini proses verifikasi, baik klub lama maupun baru," kata pria yang pernah memanajeri Persid Jember ini.
Jika mengacu kompetisi terakhir, ada tiga divisi di kompetisi internal. yakni Divisi Utama (12 klub), Divisi I (20 klub), dan Divisi II (24 klub). Klub yang tidak lolos verifikasi akan didegradasi ke divisi terbawah.
"Kami yakin banyak klub yang tak aktif. Tapi teman-teman bisa memahami kondisi ini. Kami akan buka pendaftaran untuk klub baru di Divisi II. Soal biaya pendaftaran, perlu kita bicarakan," kata Sirajuddin.
Tidak adakah subsidi untuk klub? "Kami belum bisa memberi subsidi. Kami lihat dulu kondisi riil. Mas Popo (Ketua PSSI Jember Diponegoro) juga tak pernah berkampanye akan memberi subsidi," kata Sirajuddin. Ke depan, dirasa perlu ada merger antarklub bagi klub yang tak aktif.
Rencananya, untuk divisi utama, PSSI akan menggunakan stadion Notohadinegoro. Sementara untuk dua divisi lain akan digunakan sistem wilayah, karena lebih hemat dan murah. Final antarwilayah bisa digelar di Notohadinegoro. Sirajuddin berencana menerapkan sistim pembatasan usia pemain, karena kompetisi itu bersifat pembinaan
0 komentar:
Posting Komentar