Jember (beritajatim.com) - Manajer dan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia Djember (Persid), Sunardi, menyatakan, nasib timnya menuju Divisi Utama akan ditentukan tahun depan, saat kongres PSSI.
"Informasinya, kejelasan nasib Persid pada bulan empat (April) saat kongres. Kalau saat kongres kami diundang, berarti kami ke Divisi Utama. Soalnya, kan yang punya hak suara dalam kongres adalah klub Liga Super dan Divisi Utama," kata Sunardi, Senin (15/11/2010).
Sunardi menampik anggapan bahwa dirinya meminta belas kasihan PSSI agar Persid lolos ke Divisi Utama. "Bukan kami mengemis, atau minta belas kasihan. Kami ingin membuktikan, bahwa Persid peringkat ketiga terbaik klasemen (selama penyisihan putaran kedua). Selama enam kali bertanding di putaran pertama dan kedua Divisi I pun, kami hanya kalah sekali dan seri sekali," katanya.
Manajemen Persid hanya berupaya mencari celah-celah agar bisa lolos ke Divisi Utama. Pencarian celah-celah ini didukung oleh pemain dan suporter Persid. "Harapan kami, PSSI tidak hanya mendongkrak 12 tim ke Divisi Utama, tapi kalau bisa 14-16 tim, sehingga kami bisa masuk," kata Sunardi.
Kendati melakukan lobi ke PSSI, Sunardi menampik lobi dalam arti negatif. "Lobi-lobi ini sesuai dengan realitas dan fakta hasil kompetisi. Tidak dengan menurunkan derajat Persid," tegasnya.
Hasil Grup D putaran kedua kompetisi Divisi I musim 2010/2011 di Banyuwangi, Persid hanya menempati posisi ketiga klasemen. Jika mengacu manual awal yang diterima pengurus Persid, hanya juara dan runner grup yang lolos ke babak selanjutnya, yaitu Persewangi Banyuwangi dan Persepam Pamekasan.
Namun pengurus Persid dan Persidmania merasa telah dicurangi, mengingat pada laga terakhir melawan Persepam, gol tunggal Persid dianulir oleh wasit. Hasil imbang 0-0 melawan Persepam memupuskan harapan Persid ke babak selanjutnya. Belakangan, pengurus menggulirkan wacana akan memerjuangkan Persid melalui jalur nonteknis.
"Informasinya, kejelasan nasib Persid pada bulan empat (April) saat kongres. Kalau saat kongres kami diundang, berarti kami ke Divisi Utama. Soalnya, kan yang punya hak suara dalam kongres adalah klub Liga Super dan Divisi Utama," kata Sunardi, Senin (15/11/2010).
Sunardi menampik anggapan bahwa dirinya meminta belas kasihan PSSI agar Persid lolos ke Divisi Utama. "Bukan kami mengemis, atau minta belas kasihan. Kami ingin membuktikan, bahwa Persid peringkat ketiga terbaik klasemen (selama penyisihan putaran kedua). Selama enam kali bertanding di putaran pertama dan kedua Divisi I pun, kami hanya kalah sekali dan seri sekali," katanya.
Manajemen Persid hanya berupaya mencari celah-celah agar bisa lolos ke Divisi Utama. Pencarian celah-celah ini didukung oleh pemain dan suporter Persid. "Harapan kami, PSSI tidak hanya mendongkrak 12 tim ke Divisi Utama, tapi kalau bisa 14-16 tim, sehingga kami bisa masuk," kata Sunardi.
Kendati melakukan lobi ke PSSI, Sunardi menampik lobi dalam arti negatif. "Lobi-lobi ini sesuai dengan realitas dan fakta hasil kompetisi. Tidak dengan menurunkan derajat Persid," tegasnya.
Hasil Grup D putaran kedua kompetisi Divisi I musim 2010/2011 di Banyuwangi, Persid hanya menempati posisi ketiga klasemen. Jika mengacu manual awal yang diterima pengurus Persid, hanya juara dan runner grup yang lolos ke babak selanjutnya, yaitu Persewangi Banyuwangi dan Persepam Pamekasan.
Namun pengurus Persid dan Persidmania merasa telah dicurangi, mengingat pada laga terakhir melawan Persepam, gol tunggal Persid dianulir oleh wasit. Hasil imbang 0-0 melawan Persepam memupuskan harapan Persid ke babak selanjutnya. Belakangan, pengurus menggulirkan wacana akan memerjuangkan Persid melalui jalur nonteknis.
2 komentar:
kami persid mania tidak akan pernah lelah dukung persid jember
persid selalu di hati kami persidmania. yang lain........minggir aja
Posting Komentar