PEMBINA PERSID LARANG PROTES PSSI

Jember (beritajatim.com) - Pembina Persatuan Sepakbola Indonesia Djember (Persid), Miftahul Ulum, meminta kepada Persidmania untuk tidak terburu melakukan gerakan protes terhadap pengurus PSSI pusat atau Jawa Timur.

Ulum membenarkan, jika Persid sangat dirugikan dalam pertandingan terakhir melawan Persepam Pamekasan. Dalam pertandingan penyisihan putaran kedua Grup D kompetisi Divisi I, satu gol Persid dianulir wasit setelah hakim garis memandang Rebby Cahyadi dalam posisi ofside. Hasil akhir pertandingan 0-0, dan Persid kembali gagal menuju Divisi Utama.

"Kita berharap suporter berpikir bijak. Suporter dimintai dukungan moral dan bijak, tidak usah ada gerakan yang kita khawatir justru merugikan Persid," kata Ulum, Minggu (7/11/2010).

Tanda-tanda ketidakpuasan Persidmania terhadap PSSI bisa terlihat di wall facebook milik Gabungan Suporter Jember (Gangster). Salah satu anggota FB beridentitas Randitya Ranu menulis, "Haram hukumnya Pemkab Jember mengelontor dana buat TIM yang mengikuti kompetisi PSSI selama diketuai Nurdin. Mending dibuat perbaikan jalan,penerangan jalan atau buat pabrik tahu.
krn PSSI adalah tempat pencucian uang."

Wardoyo Achmad, Sekretaris Jenderal Gangster, di FB tersebut pada Jumat (5/11/2010) menulis:  "Ojok omong tok yo..kalau ngorbankan waktu dan tenaga ke Surabaya ngeluruk Pemprov kudu WANI."

Ulum bisa memahami kekecewaan Persidmania. Namun, pengurus Persid tengah berupaya menyelesaikan persoalan yang dihadapi Persid secara proporsional. "Mudah-mudahan manajer Persid bisa memberi pemahaman kepada suporter, bahwa pengurus tetap sekuat tenaga menaikkan Persid ke Divisi Utama tanpa rame-rame," katanya.

Ulum berharap, PSSI mau mempertimbangkan kelayakan skuad Persid untuk bermain di Divisi Utama. Manajemen Persid memiliki rekaman pertandingan Persid saat bertanding di Banyuwangi. Ia berharap itu dijadikan bahan pertimbangan, terutama saat Persid kalah karena keputusan wasit yang merugikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar