Jember (beritajatim.com) - Persidmania yang tergabung dalam Gabungan Suporter Jember (Gangster) memutuskan untuk bersikap diam, menyikapi upaya non teknis yang dilakukan pengurus Persid untuk lolos ke Divisi Utama.
Keputusan ini dikeluarkan setelah para koordinator wilayah Gangster melakukan rapat. "Teman-teman memilih diam sementara menyikapi ini, bukan berarti kita mengkhianati hati nurani. Ada wilayah yang berbeda antara suporter dan pengurus Persid. Pengurus harus mencapai target yang diemban untuk meloloskan Persid ke Divisi Utama," kata Wardoyo Achmad, Sekretaris Jenderal Gangster.
Wardoyo mengakui, ada Persidmania terbelah dua sikap, antara menolak upaya non teknis dan mendukung upaya tersebut. Pihak yang menolak beralasan tak ingin meminta belas kasihan PSSI. Sementara, pihak yang mendukung beralasan Persid selama ini juga selalu dicurangi melalui jalur non teknis.
Kendati terbelah dua sikap, Wardoyo mengatakan, tak terjadi voting atau pemungutan suara. "Ini suasana dialog dari hati ke hati. Toh apa yang kita bicarakan akan kita bawa pada pertemuan dengan manajer Persid, Insya Allah akan dilaksanakan Rabu (10/11/2010) jam 7 malam," katanya.
Kendati memilih diam, Gangster tetap akan mendukung Persid kendati harus bermain di Divisi I. Persidmania hanya meminta agar pengurus membangun tim yang menghibur. "Itu artinya, manajemen tim kami minta dirombak," kata Wardoyo.
Gangster sudah tak peduli lagi dengan dugaan-dugaan pengondisian non teknis dalam sepakbola Indonesia. "Persetan dengan pengondisian, karena delapan tahun dikerjai, kami sudah hapal betul ciri-ciri pertandingan yang sudah dikondisikan. Menghibur tidak selalu hasil akhirnya sebuah kemenangan. Toh meski kita tidak lolos ke divisi level atas, pemain-pemain jebolan Persid banyak yang memerkuat Divisi Utama dan Superliga," kata Wardoyo.
Keputusan ini dikeluarkan setelah para koordinator wilayah Gangster melakukan rapat. "Teman-teman memilih diam sementara menyikapi ini, bukan berarti kita mengkhianati hati nurani. Ada wilayah yang berbeda antara suporter dan pengurus Persid. Pengurus harus mencapai target yang diemban untuk meloloskan Persid ke Divisi Utama," kata Wardoyo Achmad, Sekretaris Jenderal Gangster.
Wardoyo mengakui, ada Persidmania terbelah dua sikap, antara menolak upaya non teknis dan mendukung upaya tersebut. Pihak yang menolak beralasan tak ingin meminta belas kasihan PSSI. Sementara, pihak yang mendukung beralasan Persid selama ini juga selalu dicurangi melalui jalur non teknis.
Kendati terbelah dua sikap, Wardoyo mengatakan, tak terjadi voting atau pemungutan suara. "Ini suasana dialog dari hati ke hati. Toh apa yang kita bicarakan akan kita bawa pada pertemuan dengan manajer Persid, Insya Allah akan dilaksanakan Rabu (10/11/2010) jam 7 malam," katanya.
Kendati memilih diam, Gangster tetap akan mendukung Persid kendati harus bermain di Divisi I. Persidmania hanya meminta agar pengurus membangun tim yang menghibur. "Itu artinya, manajemen tim kami minta dirombak," kata Wardoyo.
Gangster sudah tak peduli lagi dengan dugaan-dugaan pengondisian non teknis dalam sepakbola Indonesia. "Persetan dengan pengondisian, karena delapan tahun dikerjai, kami sudah hapal betul ciri-ciri pertandingan yang sudah dikondisikan. Menghibur tidak selalu hasil akhirnya sebuah kemenangan. Toh meski kita tidak lolos ke divisi level atas, pemain-pemain jebolan Persid banyak yang memerkuat Divisi Utama dan Superliga," kata Wardoyo.
0 komentar:
Posting Komentar